Blog Rudi Hartono, Mengulas Seputar Pendidikan, Islam, Wirausaha, Petualangan, Fotografi, Kesehatan, Kuliner, Karya, Sastra, Rudi's Social Responsibility dan Ecoedupreneur

Jumat, 01 Januari 2016

Pentingnya Soft Skill

Pentingnya Soft Skill Pelajar dalam Proses Pembelajaran dan Pendidikan di Indonesia Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
by : Rudi Hartono

Belajar merupakan salah satu proses agar manusia menjadi cerdas dan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Pendidikan dan belajar merupakan hak bagi setiap warga negara di Indonesia. Karena masih banyak permasalahan yang terjadi dalam sistem pendidikan Indonesia, oleh karena itu perbaikan pendidikan di Indonesia mutlak harus di lakukan, permasalahan tersebut terlihat dari ketidak jujuran pelajar dalam ujian, bulliying, tawuran, dan sebagainya. Pelajar di Indonesia terekesan hanya diarahkan menjadi pekerja atau buruh, ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara konsumen terbesar di dunia, pelajar yang telah lulus hanya menjadi pekerja di berbagai perusahan, jarang sekali yang berminat berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan. Pola pembelajaran Indonesia sudah sepatutnya dibenahi dan diperbaiki, sehingga pelajar Indonesia lebih inovatif, kreatif dan mampu bersaing dengan pelajar negara lain. Salah satu proses perbaikan pola pikir (mind side) dan prilaku pelajar di Indonesia dapat dilakukan dengan peningkatan soft skill.
Smart Soft Skill (Image from Ist.Greenville.Edu)
Soft skill merupakan kemampuan, minat dan bakat yang dimiliki setiap manusia baik yang sifatnya personal atau interpersonal. Pendidikan yang bernuansa soft skill  sudah selayaknya menjadi pembelajaran yang harus ditambahkan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas bahkan perguruan tinggi. Pemerintah memang harus bekerja keras untuk melaksanakan hal ini, kerjasama antar lembaga tentunya dapat menjadi faktor yang terpenting agar program ini dapat dilakukan, peningkatan soft skill  pelajar dapat terbagi dalam banyak aspek mendasar, diantaranya dengan pembelajaran agama, organisasi, minat bakat dan entrepreneurship. Proses ini bila dijalankan dengan baik akan membawa dampak positif bagi pendididkan di Indonesia dan menjadikan pelajar Indonesia lebih berkarakter.
Pembelajaran agama tentu menjadi dasar utama bagi setiap pelajar bahkan warga negara Indonesia pada umumnya, karena dengan agama kita akan mengetahui mana yang baik dan buruk serta menjadi batasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting mengingat semakin rusaknya moral pelajar indonesia, mulai dari ketidak jujuran dalam ujian, pencurian, tawuran bahkan sampai ketindakan seks bebas. Penguatan agama dapat dilakukan dalam setiap jenjang pendidikan, agar berbagai permasalah tersebut dapat teratasi dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran agama memang memerlukan waktu khusus di sekolah, contoh nyata program ini dilakukan di negara Turki beberapa tahun terakhir ini, Indonesia tentu dapat mencontoh keberhasilan negara lain dalam melaksanakan program tersebut, agar pelajar Indonesia lebih bermoral dan menjadi penurus bangsa yang baik serta amanah.
Organisasi merupakan wadah bagi pelajar uttuk mengembangkan kemampuanya. Organisasi yang paling umum seperti PMR dan Pramuka yang terbukti ampuh mengasah soft skill  anggotanya dan menciptakan kerjasama dan rasa nasionalisme. Organisasi pelajar ini juga perlu perhatian khusus agar dapat tersalurkan dengan baik, tentu butuh pengorbanan baik dari sekolah untuk melakukan pembinaan dan pelatihan yag memadai, selain itu memang perlu dilakukan suatu kegiatan rutin yang sifatnya regional bahkan nasional untuk menunjang berbagai kegitatan organisasi-organisasi ini, mengingat dari organisasi inilah pelajar berlatih bagaimana menyelesaikan permasalahan, berdisikusi, dan berbicara (menyampaikan pendapat). Dari organisasilah banyak pemimpin baru terlahir dan dengan organisasi juga akan melahirkan rasa saling tolong-menolong dan kerjasama tim yang saat ini sebenarnya mulai luntur di masyarakat perkotaan pada khususnya.
Minat dan Bakat menjadi faktor peningkatan soft skill lainya, berbagai minat bakat misalnya; menyanyi, menari, melukis, memasak dan lainya, memang harus diberikan wadah khusus agar tersalurkan dengan baik. Pelaksanaan program ini dapat dilakukan di tingkat sekolah atau daerah, dengan pembuatan tempat kursus atau organisasi yang sifatnya gratis dengan berbagai pelatihan dan penyaluran bakat. Program ini dapat menjadi wadah yang menghasilkan pelajar yang memiliki sifat kratif dan inovatif, kedepan kemampuan yang bersumber dari hobinya sendiri nantinya dapat dikembangkan menjadi profesinya dimasa mendatang. Program ini dapat menyalurkan berbagai bakat terpendam, sehingga Indonesia dapat memiliki pelajar-pelajar yang mumpuni dan memiliki keahlian tersendiri.
Entrepreneurship merupakan salah satu program yang dapat meningkatkan soft skill selanjutnya. Program ini dapat dilakukan dalam semua jenjang pendidikan di Indonesia, dengan entrepreneurship Indonesia mampu menghasilkan pelajar-pelajar yang bermental pengusaha yang kreatif adan inovatif, sehingga pola pikir pelajar di Indoinesia dapat berubah yang dulunya setelah lulus sekolah menjadi pengawai, sekarang berpikir menjadi seorang pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, pemerintah seharusnya membuat peraturan pemerintah atau penambahan jam sekolah, yang menggajarkan kewirausahaan atau mungkin sekolah dapat memberikan ekstrakulikuler tambahan yang mengajak pelajar untuk melatih jiwa pengusaha dengan membuat suatu prioduk yang dapat dijual. Program ini tentu dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan yang mana mengurangi jumlah pengangguran di masyarakat Indonesia. Hal positif lainya yang dapat di peroleh dari kegiatan ini adalah Indonesia mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warganya, menginggat indeks wirausaha di Indonesia masih jauh dari katagori negara maju yakni sebesar 0,2% - 0,3 % dari yang seharusnya sebesar 2%.   Program ini memang harus dilakukan secara bersama-sama baik dari pemerintah, sekolah, pelajar bahkan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait.
Berbagai upaya dan tindakan untuk meningkatkan soft skill pelajar-pelajar di Indonesia sudah saatnya diperhatikan dan dilaksanakan segera, agar Indonesia dapat besaing dengan negara-negara lainya. Kemampuan soft skill mutlak diperlukan untuk menghadapai masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini, kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dengan negara-negara yang tergabung dengan ASEAN hendaknya disikapi dengan positif dan dengan kesiap yang mumpuni, jangan sampai negara kita menjadi tujuan ekspor negara-negara lain dan warga negara kita sendiri menjadi penonton di negerinya. Kerjasama antar bangsa memang dirasakan sangat penting, akan tetapi masuknya kulturasi budaya perlu disaring jangan sampai budaya asing yang masuk merusak tatanan sosial dan budaya ketimuran yang kita miliki. Peningkatan soft skill melaui penguatan keagamaan, organisasi, minat bakat dan entrepreneurship ini diharapakan pelajar bahkan pemuda diseluruh Indonesia  mampu bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, terhindar dari KKN dan bersaing dengan pelajar dari negara lain.  
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung...

Mengejar Dirinya

"Allah SWT Mengizinkan Ku Bertemu Dengannya. Semoga, Suatu Hari Nanti Bisa Bersamanya Selalu. Berpetualang, Berwirausaha, Menulis, Mengabdi, Mendaki dan Menginspirasi untuk Tanah Air Tercinta. Indonesia"

Like Fans Page Facebook