Kaki ini tampaknya tak pernah mau berhenti
melangkah, menapaki pelosok negeri Indonesia. Masih ingat betul perjalanan
mendaki Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh beberapa hari yang lalu, hati ini
sudah tertaut dengan pesona danau kaco yang diceritan oleh warga Kayu Aro,
penduduk yang tinggal dilereng Gunung Kerinci.
Perjalanan dimulai tepat pukul 12.15 WIB di
Terminal angkot Sungai Penuh, saya berangkat dengan Dzulfikar, sahabat
perjuangan saya dibangku kuliah. Nampaknya hari tidak begitu bersahabat, hujan
turun begitu deras mulai dari keberangkatan kami hingga sampai didesa Lumpur
Mudik. Setelah dua jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di desa Lempur
Mudik, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Karena hujan
sangat deras tidak ada satu ojekpun yang kami jumpai, beruntung Abang supir
berbaik hati mengantarkan kami masuk ke jalan menuju danau kaca, rute awalnya
masih berupa jalan aspal, setelah bus kecil ini melewati banjir yang ada di
jalan akhirnya kami turun karena bus tidak mampu masuk lebih jauh lagi.
Danau Kaco by Rudi Hartono |
“Nanti lurus saja Dek, jalan terus sampai ke
tugu danau kaca” instruksi yang kami dapat dari abang supir tadi. Jam menujukan waktu 14.45 kami sempat
kebinggungan karena tidak tahu arah menuju tugu sementara hujan makin deras dan
tidak kami jumpai warga setempat yang melintas atau berada disawah dekat jalan
tersebut. Kami terus berjalan hingga 30 menit, dan menemui ibu dan anak yang
sedang berada di pondok.
“Bu, danau kaca arahnya dimana ya ?” Tanya ku,
sambal menghampirinya
“Oh, Lurus aja dek, kalau dari sini masih jauh
sekitar 3 jam lagi. Sudah mau sore, mending besok saja dek” jawab ibu
menjelaskan.
Kami pun memutuskan untuk melanjutkan
perjalanan keatas, dengan harapan menemukan tugu danau kaca, minimal pondok
untuk berteduh dan menginap disana. Dengan Pakaian yang basah dan ditemani
hujan kami melanjutkan perjalanan melewati beberapa tanjakan curam berbatu,
suasananya begitu sepi hingga akhirnya kami bertemu Bule dari Irlandia yang
kami jumpai di Pos III Gunung Kerinci beberpa hari lalu, tampaknya mereka mau
pulang setelah dari danau Kaca. Kami semakin bersemangat melanjutkan langkah
kaki, dan akhirnya sampai juga di tugu danau kaca.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung...