Blog Rudi Hartono, Mengulas Seputar Pendidikan, Islam, Wirausaha, Petualangan, Fotografi, Kesehatan, Kuliner, Karya, Sastra, Rudi's Social Responsibility dan Ecoedupreneur

Senin, 01 Agustus 2016

Pesona Biru Safir “Danau Kaca” Surga Tersembuyi Desa Lempur Mudik Propinsi Jambi

Kaki ini tampaknya tak pernah mau berhenti melangkah, menapaki pelosok negeri Indonesia. Masih ingat betul perjalanan mendaki Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh beberapa hari yang lalu, hati ini sudah tertaut dengan pesona danau kaco yang diceritan oleh warga Kayu Aro, penduduk yang tinggal dilereng Gunung Kerinci. 
Perjalanan dimulai tepat pukul 12.15 WIB di Terminal angkot Sungai Penuh, saya berangkat dengan Dzulfikar, sahabat perjuangan saya dibangku kuliah. Nampaknya hari tidak begitu bersahabat, hujan turun begitu deras mulai dari keberangkatan kami hingga sampai didesa Lumpur Mudik. Setelah dua jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di desa Lempur Mudik, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Karena hujan sangat deras tidak ada satu ojekpun yang kami jumpai, beruntung Abang supir berbaik hati mengantarkan kami masuk ke jalan menuju danau kaca, rute awalnya masih berupa jalan aspal, setelah bus kecil ini melewati banjir yang ada di jalan akhirnya kami turun karena bus tidak mampu masuk lebih jauh lagi.
Danau Kaco by Rudi Hartono
“Nanti lurus saja Dek, jalan terus sampai ke tugu danau kaca” instruksi yang kami dapat dari abang supir tadi.  Jam menujukan waktu 14.45 kami sempat kebinggungan karena tidak tahu arah menuju tugu sementara hujan makin deras dan tidak kami jumpai warga setempat yang melintas atau berada disawah dekat jalan tersebut. Kami terus berjalan hingga 30 menit, dan menemui ibu dan anak yang sedang berada di pondok.
“Bu, danau kaca arahnya dimana ya ?” Tanya ku, sambal menghampirinya
“Oh, Lurus aja dek, kalau dari sini masih jauh sekitar 3 jam lagi. Sudah mau sore, mending besok saja dek” jawab ibu menjelaskan.

Kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan keatas, dengan harapan menemukan tugu danau kaca, minimal pondok untuk berteduh dan menginap disana. Dengan Pakaian yang basah dan ditemani hujan kami melanjutkan perjalanan melewati beberapa tanjakan curam berbatu, suasananya begitu sepi hingga akhirnya kami bertemu Bule dari Irlandia yang kami jumpai di Pos III Gunung Kerinci beberpa hari lalu, tampaknya mereka mau pulang setelah dari danau Kaca. Kami semakin bersemangat melanjutkan langkah kaki, dan akhirnya sampai juga di tugu danau kaca.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung...

Mengejar Dirinya

"Allah SWT Mengizinkan Ku Bertemu Dengannya. Semoga, Suatu Hari Nanti Bisa Bersamanya Selalu. Berpetualang, Berwirausaha, Menulis, Mengabdi, Mendaki dan Menginspirasi untuk Tanah Air Tercinta. Indonesia"

Like Fans Page Facebook